Source Code

WEB, DESKTOP, MOBILE, Mata Kuliah, Ebook, Artikel, Jurnal Teknologi Informasi, Inspirasi , Motivasi, Literasi, Seputar Islam dan Cerita Lucu

Gambar Koala
Showing posts with label Inspirasi dan Motivasi. Show all posts
Showing posts with label Inspirasi dan Motivasi. Show all posts

Wednesday 30 September 2020

Sabar

 

inspirasi,motivasi,cerita,sabar



Pada suatu hari, Rasulullah SAW bertamu ke rumah Sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shidiq. 

Ketika sedang berbincang- bincang antara Rasulullah, dan Abu Bakar, tiba-tiba datang seorang Arab Badui dengan emosi dan marah-marah menemui Abu Bakar dan langsung mencaci maki  Abu Bakar. Makian, hinaan dan kata-kata kotor keluar dari mulut orang itu.

Namun, Abu Bakar tidak menghiraukannya. Beliau tetap melanjutkan perbincangannya dengan Rasulullah SAW.

Melihat hal ini, Rasulullah pun tersenyum. Semakin marahlah orang Arab Badui tersebut.

Ia terus mencerca Abu Bakar dengan makian yang lebih menyakitkan dari sebelumnya...

Abu Bakar tetap tak menghiraukannya.

Rasulullah SAW pun tersenyum.

Kali ini si Arab Badui bertambah emosi dan memaki-maki Abu Bakar dengan kata-kata yang sangat tak pantas.

Mendengar ocehan dan kata-kata orang Arab Badui yang semakin menjadi-jadi, akhirnya Abu Bakar pun tersulut emosinya, dan dibalaslah makian orang Arab Badui tersebut dengan makian pula.

Maka terjadilah perang mulut.

Seketika itu, Rasulullah beranjak dari tempat duduknya. dan Beliau meninggalkan rumah Abu Bakar tanpa mengucapkan Salam.

Melihat hal itu, selaku tuan rumah, Abu Bakar tersadar dan menjadi bingung.

Dikejarnya Rasulullah SAW yang sudah sampai di halaman rumahnya.

Kemudian Sayyidina Abu Bakar berkata,

"Wahai Rasulullah, janganlah Engkau biarkan aku dalam kebingungan yang sangat dalam.

Jika aku berbuat kesalahan, tolong jelaskan kesalahanku."

Rasulullah SAW menjawab,

"Sewaktu ada seorang Arab Badui datang dengan membawa kemarahan, memfitnahmu, lalu mencelamu, kulihat engkau tenang, diam, dan engkau tidak membalas.

Aku bangga melihat engkau orang yang kuat mengahadapi tantangan, menghadapi fitnah, kuat menghadapi cacian.

Dan aku tersenyum karena ribuan Malaikat turun di sekelilingmu mendoakan dan memohonkan ampun untukmu, kepada Allah SWT."

Begitu pun yang kedua kalinya, ketika ia mencela serta memfitnahmu dan engkau tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya.

Oleh sebab itu, aku pun tersenyum.

Namun, ketika yang ketiga kalinya ia mencelamu dan engkau menanggapinya, serta engkau membalasnya,

maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu.

Maka hadirlah Iblis di sisimu.

Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengan kamu.

Aku tidak ingin berdekatan dengan Iblis.

Dan aku pun enggan memberi salam kepada Iblis."

Setelah itu menangislah Abu Bakar Ash-Shiddiq sambil berucap,

"Astagfirullahal'adziim...

Astagfirullahal'adziim...

Astagfirullahal'adziim..."

Saudaraku...

Sabar itu memang tidak mengenakkan...

Tetapi ketahuilah, Allah akan selalu mengasihi,menyayangi,  dan selalu menyertai orang yang sabar.

Allah Ta'ala berfirman:

"Sesungguhnya Allah itu selalu beserta orang-orang  yang sabar."

(QS. Al-Baqarah, 2:153)

Bagi orang sabar maka pahala yang didapat adalah tanpa batas.

Di pintu Surga Malaikat menyambut orang-orang yang sabar dengan mengucapkan:

"Salaamun 'alaikum bimaa shabartum".

(Semoga keselamatan selalu terlimpah untukmu karena kesabaranmu.)

Semoga Allah SWT memasukkan kita kedalam golongan orang-orang yang selalu bersabar dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun.

Sumber : Noname



Friday 7 September 2018

JAWABAN ABU NAWAS ???

Cara Abu Nawas Merayu Tuhan - Tak selamanya Abu Nawas bersikap konyol. Kadang-kadang timbul kedalaman hatinya yang merupakan bukti kesufian dirinya. Bila sedang dalam kesempatan mengajar, ia akan memberikan jawaban-jawaban yang berbobot sekalipun ia tetap menyampaikannya dengan ringan.

inspirasi,motivasi

Seorang murid Abu Nawas ada yang sering mengajukan macam-macam pertanyaan. Tak jarang ia juga mengomentari ucapan-ucapan Abu Nawas jika sedang memperbincangkan sesuatu. Ini terjadi saat Abu Nawas menerima tiga orang tamu yang mengajukan beberapa pertanyaan kepada Abu Nawas.

“Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?” ujar orang yang pertama.

“Orang yang mengerjakan dosa kecil,” jawab Abu Nawas.

“Mengapa begitu,” kata orang pertama mengejar.

“Sebab dosa kecil lebih mudah diampuni oleh Allah,” ujar Abu Nawas. Orang pertama itupun manggut-manggut sangat puas dengan jawaban Abu Nawas.

Giliran orang kedua maju. Ia ternyata mengajukan pertanyaan yang sama, “Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?” tanyanya.

“Yang utama adalah orang yang tidak mengerjakan keduanya,” ujar Abu Nawas.

“Mengapa demikian?” tanya orang kedua lagi.

“Dengan tidak mengerjakan keduanya, tentu pengampunan Allah sudah tidak diperlukan lagi,” ujar Abu Nawas santai. Orang kedua itupun manggut-manggut menerima jawaban Abu Nawas dalam hatinya.

Orang ketiga pun maju, pertanyaannya pun juga seratus persen sama. “Manakah yang lebin utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?” tanyanya.

“Orang yang mengerjakan dosa besar lebih utama,” ujar Abu Nawas.

“Mengapa bisa begitu?” tanya orang ktiga itu lagi.

“Sebab pengampunan Allah kepada hamba-Nya sebanding dengan besarnya dosa hamba-Nya,” ujar Abu Nawas kalem. Orang ketiga itupun merasa puas argumen tersebut. Ketiga orang itupun lalu beranjak pergi.

*

Si murid yang suka bertanya kontan berujar mendengar kejadian itu. “Mengapa pertanyaan yang sama bisa menghasilkan tiga jawaban yang berbeda,” katanya tidak mengerti.



Abu Nawas tersenyum. “Manusia itu terbagi atas tiga tingkatan, tingkatan mata, tingkatan otak dan tingkatan hati,” jawab Abu Nawas.

“Apakah tingkatan mata itu?” tanya si murid.

“Seorang anak kecil yang melihat bintang di langit, ia akan menyebut bintang itu kecil karena itulah yang tampak dimatanya,” jawab Abu Nawas memberi perumpamaan.

“Lalu apakah tingkatan otak itu?” tanya si murid lagi.

“Orang pandai yang melihat bintang di langit, ia akan mengatakan bahwa bintang itu besar karena ia memiliki pengetahuan,” jawab Abu Nawas.

“Dan apakah tingkatan hati itu?” Tanya si murid lagi.

“Orang pandai dan paham yang melihat bintang di langit, ia akan tetap mengatakan bahwa bintang itu kecil sekalipun ia tahu yang sebenarnya bintang itu besar, sebab baginya tak ada satupun di dunia ini yang lebih besar dari Allah SWT,” jawab Abu Nawas sambil tersenyum.

Si murid pun mafhum. Ia lalu mengerti mengapa satu pertanyaan bisa mendatangkan jawaban yang berbeda-beda. Tapi si murid itu bertanya lagi.

“Wahai guruku, mungkinkah manusia itu menipu Tuhan?” tanyanya.

“Mungkin,” jawab Abu Nawas santai menerima pertanyaan aneh itu.

“Bagaimana caranya?” tanya si murid lagi.

“Manusia bisa menipu Tuhan dengan merayu-Nya melalui pujian dan doa,” ujar Abu Nawas.

“Kalau begitu, ajarilah aku doa itu, wahai guru,” ujar si murid antusias.

“Doa itu adalah, “ilaahi lastu lil firdausi ahla, Wala Aqwa alannaril Jahimi, fahabli taubatan waghfir dzunubi, fa innaka ghafiruz dzambil adzimi.” 

(Wahai Tuhanku, aku tidak pantas menjadi penghuni surga, tapi aku tidak kuat menahan panasnya api neraka. Sebab itulah terimalah tobatku dan ampunilah segala dosa-dosaku, sesungguhnya Kau Lah Dzat yang mengampuni dosa-dosa besar).

Banyak orang yang mengamalkan doa yang merayu Tuhan ini.

Sumber : NoName

Terima kasih - Mr.Dic'sr

Wednesday 5 September 2018

SEBENTAR LAGI INDONESIA MAU PAMIT ???

inspirasi,motivasi,indonesia

REFLEKSI 73 tahun INDONESIA
(sebuah renungan)

1) Berdasarkan catatan Badan Pemeriksa keuangan (BPK) dominasi asing di sektor Migas 70%, batu bara, bauksit, nikel dan timah 75%, tembaga dan emas sebesar 85% serta diperkebunan sawit sebesar 50%. Jumlah ini menunjukkan bahwa betapa lemahnya posisi pemerintah untuk melindungi aset Negara.

2) Menurut The Institute For Global Justice (IGJ), hingga kini 175 juta hektar atau setara 93 persen luas daratan di Indonesia dimiliki para pemodal swasta/asing.

3) Pada tahun 2011 data menunjukkan di bidang perminyakan, penghasil minyak utama didominasi oleh asing. Diantaranya, Chevron 44%, Total E&P 10%, Conoco Phillip 8%, Medco 6%, CNOOC 5%, Petrochina 3%, BP 2%, Vico Indonesia 2%, Kodeco Energy 1 % dan lainnya 3%. Sedangkan Pertamina & mitra yang dianggap mencerminkan penguasaan nasional hanya menguasai 16% 

4) Total kepemilikan investor asing 60-70 persen dari semua saham perusahaan yang dicatatkan dan diperdagangkan di bursa efek. Dari semua BUMN yang telah diprivatisasi, kepemilikan asing sudah mencapai 60 persen. Begitu pula telekomunikasi dan industri sawit pun juga lebih banyak dikuasai asing.

5) Beberapa bank sahamnya didominasi asing yaitu Danamon (68,83%), Buana (61%), UOBI (100%), NISP (72%), OCBC (100%), CIMB Niaga (60, 38%) BII (55,85%), BTPN (71,6%). Meskipun masih minoritas tapi Bank Panin dan Bank Permata masing-masing sudah dikuasai asing dengan 35% dan 44,5%. 

6) Pada tahun 2003 itu BUMN Indosat dijual ke.  C Temasek BUMN Singapura dengan harga 5 triliun. Selama 5 tahun Temasek telah meraup keuntungan 5 triliun laba dari bisnis telekomunikasi tersebut. Artinya secara kasar modal sudah kembali. Tahun 2008 Temasek menjual Indosat ke Qatar Telecom senilai 16 triliun. Artinya dalam lima tahun saja BUMN Singapura itu untung 16 triliun. Meneg BUMN kala itu Sofyan Djalil tidak mampu memperjuangkan pembelian kembali Indosat oleh pemerintah dan juga tidak kuasa menahan penjualan Indosat ke Qatar Telecom.

7) Pada beberapa BUMN kategori blue chips, kepemilikan asing bahkan menyundul angka 40 persen. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, misalnya, 39,5 persen sahamnya ada dalam genggaman pihak asing. Demikian pula PT Semen Gresik Tbk sebanyak 39,21% dikuasai asing. Bank Rakyat Indonesia (BRI) – yang selama ini menjadi andalan para petani dan rakyat kecil – sahamnya telah dikuasi asing sebesar 35,39 persen. 

8) Dari total 225 blok migas yang di kelola Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) non-Pertamina, 120 blok dioperasikan perusahaan asing, 28 blok dioperasikan perusahaan nasional serta sekira 77 blok dioperasikan perusahaan patungan asing dan nasional.

9) 74% tanah di Indonesia dikuasai oleh segelintir orang non pribumi yang jumlahnya hanya 0,2% dari total penduduk Indonesia.

10) Air minum AQUA (74 persen sahamnya dikuasai perusahaan Danone asal Prancis), teh Sariwangi (100 persen sahamnya milik Unilever, Inggris), susu SGM (milik Sari Husada yang 82 persen sahamnya dikuasai Numico, Belanda), mandi dengan sabun Lux, sikat gigi pakai Pepsodent (milik Unilever), hingga merokok Sampoerna (97 persen sahamnya milik Philips Morris, Amerika Serikat) 

11) Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang merupakan primadona ekspor Indonesia ternyata telah banyak dikuasai asing. Hal ini terlihat dari peningkatan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor TPT yang melonjak 252 persen 2004 sampai 2006. Pada 2004 investasi asing di TPT senilai US$ 165,5 juta, pada 2006 naik menjadi US$ 418,1 juta. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dalam periode yang sama malah memble, nyaris stagnan yakni Rp 70 miliar pada 2004 menjadi Rp 75,5 miliar pada 2006. Bahkan investor asing pada awal 2007 ini semakin gencar menambah investasi TPT di Indonesia. 

12) Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA) mengeluhkan persaingan bisnis perawatan pesawat di Indonesia yang sebagian besar dikuasai oleh tenaga ahli dari asing.  Indonesia hanya mampu menyerap 30 persen saja.

13) Sekitar 85% saham BUMN yang berstatus Go Public di lantai bursa dikuasai pihak asing. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar sudah menjadi perusahaan terbuka, antara lain PT Telkom Tbk, PT Indosat Tbk, PT Semen Gresik Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Bukit Asam Tbk. Bahkan persaingan tidak sehat terjadi antara perusahaan bermodal negara, antara  PT Perusahaan Gas Negara Tbk (berkode saham PGAS) dengan PT Pertamina dalam tender distribusi minyak dan gas ke SPBU. Meski PGN tidak lagi diangap sebagai perusahaan plat merah karena 43,04% saham telah dimiliki publik yang di antaranya 82% dimiliki pihak asing.

======

SUNGGUH memprihatinkan, ternyata mulai dari sektor pangan, air minum, energi, kesehatan, pendidikan, hingga perbankan dan keuangan dikuasai oleh asing. Regulasi yang mestinya berazaskan Pancasila dan UUD 1945 menjelma menjadi kebijakan yang dikendalikan oleh asing.

Padahal, komitmen dengan negara-negara maju itu sesungguhnya justru merugikan Indonesia, bahkan hingga ke tingkat dasar, soal konstitusi. Kebijakan yang mestinya berazaskan Pancasila dan UUD 1945 telah berubah menjadi kebijakan yang dikendalikan oleh asing.

  • Warga asing dari 169 negara bebas visa masuk ke Indonesia.
  • Warga asing boleh miliki properti di Indonesia.
  • Pihak asing boleh kuasai 100% industi gula dan karet di Indonesia.
  • Asing boleh kuasai 100% saham restoran & perusahaan jalan.
  • Asing boleh kuasai 85% saham modal ventura
  • Asing bisa kuasai 100% saham di pembangkit listrik.
  • ASING BISA KUASAI 35 BIDANG USAHA DI INDONESIA
  • Asing Boleh Kuasai 7 Usaha Pariwisata
  • Asing Bisa Kuasai Mayoritas Pengelolaan Tol, Bandara dan Pelabuhan.*



Share sebanyak mungkin sebagai "Gerakan  Rakyat" Cerdas dan Peduli Bangsa...

Sumber : NoName

Sumber : milist Sinergi IA-ITB. 

Tuesday 28 August 2018

RAHASIA KEHIDUPAN..???


Saat kita memberi » kita akan menerima...

~ Saat kita menolong orang lain » pada saat yang sama kita sedang menolong diri sendiri...

~ Apa yang kita lakukan untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan untuk diri kita sendiri...

Inilah rahasia kehidupan yang tersembunyi bagi banyak orang... 

motivasi,inspirasi,cerita,membangun


» Bukan karena mereka tidak melihat kebenaran ini, tapi karena mereka tidak mempercayainya...

Karena itu banyak orang lebih berbahagia menerima daripada memberi, lebih suka ditolong daripada menolong. Hidup hanya berpusat kepada diri sendiri...

Αda ilustrasi menarik :

Seorang buta sedang berjalan dengan tongkatnya di malam hari.
Tangan kanannya memegang tongkat sementara tangan kirinya membawa lampu

Pemandangan ini cukup mengherankan bagi seorang pria yang kebetulan melihatnya... 
Supaya tidak penasaran.

Pria itu bertanya : "Mengapa anda berjalan membawa lampu..?"
Orang buta itu menjawab : "Sebagai penerangan..."

Dengan heran pria itu bertanya lagi : "Tapi.. bukankah anda buta dan tetap tidak bisa melihat jalan meski ada lampu penerangan..?"

Orang buta itu tersenyum sambil menjawab : 

"Meski saya tidak bisa melihat, orang lain bisa melihatnya.."
"Selain membuat jalanan menjadi terang, hal ini juga menghindarkan orang lain untuk tidak menabrak saya..."

» Disaat kita melakukan sesuatu untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan sesuatu untuk diri kita sendiri...
Kita diingatkan untuk tidak jemu-jemu berbuat baik...

Ini sebuah rahasia kehidupan untuk hidup yang penuh berkah, berkelimpahan dan bahagia...

"APA YANG  KITA LAKUKAN UNTUK ORANG LAIN, SUATU SAAT PASTI  AKAN KEMBALI KEPADA KITA..."

Hidup adalah WAKTU, 
hargai waktu yang tersisa,
jalani hidup dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan.

Selalulah berbuat baik, 
Selalulah menolong sesamamu, 
Jangan pernah menyakiti orang,
Jangan sering berbohong dan menipu orang, 
Jangan merugikan orang,
Jangan pernah bersikap paling benar, dan berhentilah membicarakan kejelekan orang lain dan mengomel.

Nikmatilah hidup dan isi setiap detik, menit, jam, dan hari-harimu dengan kebaikan terutama bersama keluarga, ayah dan ibumu..muliakan mereka jika masih hidup... anak-anakmu, saudaramu, handai-taulan serta bahagiakan mereka semua selagi kamu masih punya waktu.

Jangan simpan kebencian, dendam, kepahitan dan kejelekan orang lain.

Tetaplah menjadi orang baik sampai akhir hidup ...

Terima kasih

Salam Sukses
Mr.Dicsr

Sumber : NoName

Sunday 22 July 2018

Kata - kata seperti BIBIT ???

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى

“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” (Muttafaqun ‘alaih).
Hadits ini mengajarkan bagaimana seorang muslim harus huznuzhon pada Allah dan memiliki sikap roja‘ (harap) pada-Nya

inspirasi, motivasi, cerita motivator



Ketika Kita mengucapkan sesuatu Kita memberikan kehidupan pada kata kata itu Jika Kita terus mengucapkannya.

Akhirnya kata itu menjadi kenyataan Disadari atau tidak Kita sedang meramalkan masa depan Kita Ini bagus saat kita mengucapkan kata kata seperti  "Saya kuat, saya akan meraih mimpi saya Saya akan terbebas dari hutang"

Tidak hanya berdampak positif Tapi Kita juga meramalkan kemenangan Meramalkan kesuksesan dan tingkat yang baru Hidup Kita akan menuju ke arah kata kata Kita  Tapi banyak orang melakukan sebaliknya  "Saya tidak akan beruntung Saya tidak akan kembali sehat Bisnis berjalan lambat Saya mungkin dipecat Terjadi musim flu Saya selalu terkena flu"

Kita tidak menyadari bahwa mereka sedang meramalkan kekalahan. Seperti sedang memanggil ketidak keberuntungan dan kekurangan.

Jika Kita mau apel Kita harus menanam bibit apel ika Kita mau jeruk Kita tidak bisa menanam bibit kaktus Kita memperoleh buah sesuai bibit yg Kita tanam Jika Kita berkata negatif Kita tidak bisa berharap hidup yang positif Jika Kita berkata kekalahan, Kita tidak bisa mengharapkan kemenangan.

Jika Kita berkata kurang, tidak cukup, Kita tidak mampu, dan tidak pernah maju Kita tidak bisa berharap kelimpahan Jika perkataan buruk Hidup Kita juga akan buruk Tanpa kita sadari Kita mengutuk hidup Kita melalui perkataan Setiap kali Kita berkata "Saya tidak beruntung" Kita sedang mengutuk hidup Kita "Saya tidak akan bisa membeli rumah bagus itu Saya tidak bisa bebas kecanduan ini Saya tidak akan bertemu orang yang tepat Berhenti lah mengutuk masa depan mu"


Kadang musuh tidak perlu mengalahkan kita Kita sendiri lah yg harus mengalahkan diri kita Perhatikan apa yang Kita katakan Apakah Kita sedang Mendokan hidup Kita Atau Kita sedang mengutuk nya

Sumber : Noname

Sumber : Family