Source Code

WEB, DESKTOP, MOBILE, Mata Kuliah, Ebook, Artikel, Jurnal Teknologi Informasi, Inspirasi , Motivasi, Literasi, Seputar Islam dan Cerita Lucu

Gambar Koala

Monday 25 April 2016

Cloud Computing ...!!!

Sejarah perjalanan cloud computing sejalan dengan sejarah bisnis komputasi dan internet. Cloud computing merupakan hasil dari evolusi bertahap, dengan berawal dari periode tahun 1960an, dimana pada masa ini diawali dengan dikembangkannya mini computer pertama oleh Benjamin Curley. Pada tahun 1969 Departemen pertahanan Amerika Serikat mengembangkan ARPANet (Advanced Research Project Agency Network) yang menjadi sarana percobaan teknologi jaringan komputer terbaru pada masa itu seperti teknologi packet switching.
Pada awalnya ARPANet bertujuan untuk keperluan militer guna menghubungkan sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer-komputer di daerah-daerah guna menghindari terjadi informasi  terpusat yang apabila terjadi perang akan mudah untuk dihancurkan. Proyek ARPANet merupakan cikal bakal pengembangan protokol baru yang saat ini kita kenal dengan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Pada tahun 1970an ARPANet mulai mengembangkan jaringan internet dan menjadi permulaan dari berdirinya jaringan internet yang ada saat ini.
Teknologi cloud computing akhir akhir ini sangat populer sekali terutama di dunia internet, berbagai perusahaan besar seperti AppleMicrosoftGoogle dan lainnya seakan berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi ini supaya mereka bisa menguasainya
dan menjualnya demi keuntungan perusahaan. Sebenarnya apa itu cloud computing ?,
mengenai cloud computing ini sangat banyak pengertian yang ada, berikut adalah beberapa definisi dan ilustrasi mengenai cloud computing :
A more commonly used definition describes it as clusters of distributed computers largely
last data centers and server farms) which provide on-demand resources and services over a networked medium (usually the Internet). The term “cloud” was probably inspired by IT text books’ illustrations which depicted remote environments (e.g., the Internet) as cloud images in order to conceal the complexity that lies behind them” (Sultan, 2010:109)

“Perhaps the simplest working definition of cloud computing is being able to access files, data, programs and 3rd party services from a Web browser via the Internet that are hosted by a 3rd party provider and paying only for the computing resources and services
used” (Kim.2009:65)

“There has been a suggestion to define the concept using the name cloud as an acronym, standing for computing that is: Common, Location-independent, Online, Utilitythat is available on-Demand. the cloud can take on various forms, including: SaaS (Software as a Service), PaaS (Platform as a Service), and IaaS (Infrastructure as a Service)” (Wyld.2009:1)

Cloud computing itu sendiri adalah sebuah paradigma komputasi di mana kapabilitas teknologi informasi disediakan sebagai layanan berbasis internet. Akan tetapi, perkembangannya sangat luar biasa, karena perusahaan-perusahaan besar di bidang teknologi informasi pun sekarang fokus ke hal ini. Bahkan Microsoft belum lama ini mengumumkan akan segera menyiapkan sistem terbarunya, Windows 8, yang sangat  mendukung cloud computing, meskipun belum menjanjikan kapan beredarnya. Apa sebenarnya cloud computing itu ?, dari beberapa pengertian yang disebutkan diatas maka cloud computing bisa disimpulkan sebagi berikut :
Cloud computing adalah istilah untuk kegiatan menyelesaikan suatu proses untuk pengolahan data, perhitungan dan penyajian informasi secara online melalui internet dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh suatu kumpulan komputer yang saling terhubung di suatu tempat.
Gambar 1 Cloud Computing
1 Karekteristik Cloud Computing
Untuk mudahnya, dari semua definisi yang ada, dapat diintisarikan bahwa cloud computing ideal adalah layanan yang memiliki lima karakteristik berikut ini.
1. On-Demand Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi sistem informasi akademik, maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2. Broad Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi sistem informasi akademik di atas, selama kita terhubung ke jaringan
Internet, maka kita dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptopdesktop,
warnet, telepon selular, tablet, dan perangkat lain.
3. Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama - sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4. Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi sistem informasi akademik tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi peningkatkan lalu lintas data karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
5. Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, . Misal untuk resource yang ada, hanya bisa digunakan oleh 10 client, maka jika client telah mencapai batas maksimal , resource harus segera ditambah. Jadi layanan yang diberikan harus benar-benar terukur. karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
Cloud computing pada dasaranya adalah menggunakan Internet-based service untuk mensupport proses bisnis. Cloud service biasanya memiliki beberapa ciri khusus, diantaranya adalah:
1.  sangat cepat untuk dikembangkan.
2. biaya start-up teknologi ini mungkin akan sangat murah atau tidak ada dan juga tidak ada investasi kapital.
3.  biaya dari service dan pemakaian akan berdasarkan komitmen yang tidak fix.
4. service ini dapat dengan mudah di upgrade atau downgrade dengan cepat tanpa adanya Penalty.
5.  service ini akan menggunakan metode banyak customer dalam satu platform.
6.  Kemampuan untuk meng customize service akan menjadi terbatas.
2.  Layanan Cloud Computing
            Layanan Cloud Computing merupakan layanan jasa TI (Teknologi Informasi) yang dilakukan oleh perusahaan lain; dimana pengguna layanan tidak perlu menyiapkan perangkat atau infrastruktur sendiri karena sudah disiapkan perusahaan tersebut. Cloud merupakan layanan berbasis internet, jadi seluruh kebutuhan pengguna akan dilayani melalui koneksi internet. Kenapa disebut sebagai “komputasi awan”, karena pengguna menjalankan kebutuhan mereka diluar perusahaan sendiri dan digambarkan seolah-olah disimpan diawan. 
 A.  PaaS (Platform as a Service)
Platform as a Service  merupakan sebuah konsep layanan pengguna untuk mengontrol aplikasi, tetapi tidak mengontrol sistem operasi, perangkat keras atau infrastruktur jaringan, yang mereka gunakan.  Platform as a Service  adalah platform (tempat) dimana perangkat lunak dapat dikembangkan, diuji dan digunakan, yang berarti seluruh siklus hidup / life cycle perangkat lunak dapat dioperasikan pada PaaS. Model layanan ini didedikasikan untuk pengembang aplikasi, penguji, deployers dan administrator.
Sebuah PaaS biasanya menyertakan lingkungan pengembangan, bahasa pemrograman, compiler, alat pengujian dan mekanisme penyebaran atau deployment. Dalam beberapa kasus, seperti Google Apps Engine (GAME), para pengembang dapat men-download lingkungan pengembangan dan menggunakannya secara lokal di infrastruktur pengembang, atau pengembang dapat mengakses alat-alat dalam infrastruktur penyedia melalui browser. Atau dengan kata lain Platform as a service ini memberikan layanan agar pengguna yang biasanya di kalangan ISV (Independent Software Vendors), IT Service providers atau bahkan developer individu agar dapat memfokuskan pada aplikasi agar tidak memikirkan sistem operasi, infrastruktur, hardware dan hal lain yang diperlukan.
Gambar 2.Kontrol antara penyedia dan pelanggan Paas

B. IaaS (Infrastructure as a Service)
Dengan layanan Infrastructure as a Service ini memungkinkan pengguna untuk menggunakan infrastruktur komputasi sebagai layanan. Pada layanan IaaS ini penyedia layanan hanya memberikan layanan untuk keperluan komputasi seperti processormemory dan storage yang sudah tervisualisasi. Pengguna diberikan kebebasan dalam pemilihan sistem operasi, aplikasi serta konfigurasi perangkat yang digunakan. Layanan Iaas ini termasuk didalamnya layanan Grid computing atau cluster untuk server yang tervisualisasi, beserta jaringan.
Atau bisa juga disebut sebagai organisasi jasa outsource peralatan komputasi yang digunakan untuk mendukung operasi, termasuk penyimpanan, perangkat keras, server dan mekanisme jaringan. Dimana vendor menyewakan komponen infrastruktur sesuai permintaan, seperti server, komponen penyimpanan, sistem file, teknologi virtualisasi, dan perangkat keras jaringan.
Jadi daripada sebuah perusahaan menyiapkan anggaran khusus membeli seperangkat server, software, network juga datacenter, perusahaan tersebut dapat mengaksesnya melalui penyedia layanan Cloud Computing dengan memilih layanan IaaS ini. Dengan karakteristik Cloud Computing Measured Service, perusahaan tidak perlu khawatir mengenai transparansi biaya penggunaan sumber daya.


Gambar 3 Kontrol antara penyedia dan pelanggan IaaS
C. SaaS (Software as a Service)
Software as Service memberikan layanan untuk menggunakan aplikasi yang berjalan pada infrastruktur cloud. Aplikasi dapat diakses oleh konsumen dari berbagai perangkat melalui antarmuka klien seperti web browser (misalnya, email berbasis web). Dengan layanan ini, pengguna tidak peduli dimana aplikasi dijalankan atau data disimpan.
Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud termasuk jaringan, server, sistem operasi, penyimpanan, atau kemampuan aplikasi. Manfaat besar dari SaaS adalah konsumen mampu menjalankan versi terbaru dari aplikasi. Konsumen tidak perlu pusing dengan permasalahan instalasi maupun upgrade untuk menjalankan versi tertentu dari perangkat lunak atau aplikasi. Sehingga akan menghilangkan kebutuhan untuk menginstal perangkat keras atau perangkat lunak oleh konsumen.
Beberapa contoh dari Saas diantaranya online webmail seperti Gmail, Yahoo mail, dll, penjualan online berbasis langganan dan CRM (Customer Relationship Management, seperti salesforce.com, layanan manajemen dokumen online seperti Zoho, Google Docs, Dropbox, Github, dll.

Gambar 4 Kontrol antara penyedia dan pelanggan SaaS


Perbedaan SaaS, PaaS dan IaaS dapat dilihat dari sisi kendali atau tanggung jawab yang dilakukan oleh vendor penyedia jasa layanan cloud maupun customer. Pada gambar 2, disitu dijelaskan stack (jenjang) teknologi komputasi dari Networking naik hingga ke Application. Di situ juga dijelaskan sampai di stack mana suatu vendor layanan cloud memberikan layanannya, dan mulai dari jenjang mana konsumen mulai memegang kendali dan bertanggung jawab penuh pada lapisan di atasnya.


Gambar 5 Jenjang teknologi komputasi

(sumber :  http://jefry-e-w-fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-38305-Information%20technology-%27Internet%20Cloud%27.html, diakses 18 Mei 2013, Jam 12:30 PM)

Penyebaran Cloud Computing atau Cloud Computing Deployment
Penyebaran teknologi cloud computing dapat berbeda tergantung pada kebutuhan pelangganberikut empat model penyebaran telahmasing-masing dengan karakteristik tertentu yang mendukung kebutuhan layanan dan pengguna dari cloud computing.


Gambar 6 Contoh Public, Private, dan Hybrid Cloud Deployment

Ketika layanan cloud yang tersedia a pay as you go untuk masyarakat umum, kita menyebutnya sebagai Public Cloud. Private Cloud merupakan layanan cloud yang ketika infrastruktur cloud semata-mata dioperasikan untuk bisnis atau organisasi. Komposisi dari dua jenis (private cloud dan public cloud) disebut Hybrid Cloud, di mana private cloud lebih mampu mempertahankan ketersediaan layanan yang tinggi dengan meningkatkan skala sistem mereka dengan sumber daya eksternal ditetapkan dari public cloud ketika ada fluktuasi beban kerja yang lebih cepat atau adanya kesalahan hardware. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan mengenai ketiga penyebaran cloud computing :
1.      Private Cloud
       Infrastruktur cloud yang semata-mata dioperasikan bagi suatu organisasi tanpa pembatasan bandwidth jaringan, keamanan eksposur, dan persyaratan hukum seperti layaknya pengguna layanan public cloudPrivate cloud mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga dan ada pada on promise atau off promise. Beberapa contohnya adalah Amazon VPC, Eucalyptus,Enomaly, VMWare, Redplaid,dan Intalio.
2.      Public Cloud
       Infrastruktur cloud yang disediakan untuk umum atau kelompok industri besar dan dimiliki oleh sebuah organisasi yang menjual layanan cloud. Pengguna layanan ini akan melayani sendiri melalui internet, melalui aplikasi berbasi web / layanan web, atau dari penyedia pihak ketiga yang berbagi sumber daya. Beberapa contoh diantaranya Zimory, Azure, SunCloud, Amazon EC2, SymetriQ, GigaSpaces, Rackspace, dan Flexiscale.
3.      Hybrid Cloud
       Insfrastruktur awan yang merupakan komposisi dari dua atau lebih cloud yang masih dalam entitas unik namun terikat bersama oleh standar atau kepemilikan teknologi yang menggunakan data portabilitas. Beberapa contoh RightScale, Asigra Hybrid Cloud Backup, Carpathia, Skytap, dan Elastra.
Keunggulan Cloud Computing
Dibandingkan dengan teknologi yang lain cloud computing ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Tanpa Investasi Awal
Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi yang signifikan di awal. Ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis pemula. Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu layanan sistem informasi akademik untuk 2 pengguna. Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna.Tanpa model cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing, kita cukup membayar sesuai yang kita butuhkan.
 2.  Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Sama seperti kelebihan yang pertama, kelebihan yang kedua masih seputar keuangan. Tanpa cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di awal, sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau CAPEX). Sedangkan dengan cloud computing, kita dapat melakukan pengeluaran operasional (Operational Expenditure, atau OPEX). Jadi, sama persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika kita cukup membayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan sangat membantu perusahaan secara keuangan.
3. Lentur dan Mudah Dikembangkan
 Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI sesuai kebutuhan. Perhatikan Gambar 2.19 untuk melihat beberapa skenario kebutuhan bisnis. Penggunaan teknologi informasi secara bisnis biasanya tidak datar-datar saja. Dalam skenario “Predictable Bursting”, ada periode di mana penggunaan TI meningkat tajam. Contoh mudah adalah aplikasi sumber daya manusia (dosen) yang pada akhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji karyawan. Untuk skenario “Growing Fast”, bisnis meningkat dengan pesat sehingga kapasitas teknologi informasi juga harus mengikuti. Contoh skenario “Unpredictable Bursting” adalah ketika sebuah website berita mendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita menarik. Skenario “On and Off” adalah penggunaan TI yang tidak berkelanjutan. Misalnya, sebuah layanan pelaporan pajak, yang hanya digunakan di waktu-waktu tertentu setiap tahun.

Semoga Bermanfaat.Terima Kasih - Mr.Dicsr 



No comments:

Post a Comment